Entahlah.....

Entahlah.....
Sekitar sebulan berlalu sejak perpisahannya dengan Katherine. Lelaki itu menghabiskan waktunya dengan bekerja dan terus bekerja tanpa mengenal lelah. Baginya bekerja adalah salah satu cara untuk menghilangkan Katherine dari pikirannya, walau sesaat. Permisi, Tuan. Ada Tuan Alex, ujar sekretarisnya. Suruh dia masuk! Tak lama Alexander muncul. Dia tidak datang sendiri, tapi bersama Natasya. Melihat sahabatnya masih sibuk berkutat dengan pekerjaan membuat Alexander miris, apalagi menyadari keadaan Christian yang memilukan. Dimulai dari wajah. Rahang Christian dipenuhi cambang-cambang kasar yang terlihat jelas kalau pria itu tidak bercukur dalam waktu lama. Lalu di sekitar matanya terdapat li ngkaran h itam ya ng menandakan kalau sahabatnya itu kurang tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali. 

Pandangan Alexander beralih pada tubuh pria itu yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya. Chris, panggil Alexander. Christian mengangkat kepalanya dan tersenyum. Jenis senyum yang dipaksakan. Ia menutup laptopnya dan menunjuk sofa dengan dagunya—meminta kedua tamunya untuk duduk. Apa kau baik-baik saja, Chris? pertanyaan itu terlontar dari mulut Natasya. Ternyata Natasya pun sama seperti Alexander yang khawatir denga n keadaa n Christian. Christian mengerutkan keningnya. Tentu saja! Memangnya ada apa? tanya laki-laki itu balik. (baca juga tentang Ilmu Pelet Birahi) Alexander dan Natasya menghela nafas berat, lalu mengulurkan sesuatu. Christian yang baru saja duduk mengambil sesuatu yang disodorkan tersebut, sebuah undanga n. Jadi kalian memutuskan menikah? Natasya mengangguk malu-malu. Alexander tersenyum simpul. Dia mengandung anakku. 

Christian melebarkan matanya, sedikit terkejut dengan berita yang baru saja ia dengar. Jadi kau hamil? Natasya kembali mengangguk. Tiga minggu. Aku tidak sabar menanti kehadirannya, wanita itu mengelus perutnya. Kau tidak tahu bagaimana rasanya punya bayi, Chris. &q uot; De ti k berikutny a Natasya menyesali ucapannya. Maaf, Chris... aku tidak bermaksud... Christian tersenyum lirih. Tidak tersinggung dengan ucapan wanita itu, hanya saja ia kembali memikirkan keadaan Katherine yang saat ini juga tengah men gandung. Tidak apa-ap a, jan gan d ipikirkan! Kapan romanyu-nya kak? Ntar aja di versi cetak, hahaa... Ada yang berminat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar